Minggu, 18 Mei 2008
Cotton Bud ?? .... Jangan pernah menaruhnya di telinga !!
Telinga luar terdiri dari daun telinga berbentuk corong di sisi kepala ditambah dengan saluran telinga (liang telinga) yang panjangnya pada orang dewasa bervariasi dekitar 2.5 – 3 cm. Bentuk saluran telinga mirip ‘jam gelas’ yang menyempit di tengah, selain itu ia tidak lurus tapi lebih mirip bentuk huruf S kurus.
Kulit liang telinga bagian paling luar (± 1/3 luar) memiliki kelenjar khusus penghasil serumen (wax) atau orang bilang “kotoran telinga”, padahal sebenarnya paradigma ini salah… kenapa? Karena wax sendiri sebenarnya berguna untuk menyaring partikel debu dan partikel kecil lainnya untuk tidak masuk lebih ke dalam yang berpotensi merusak gendang telinga. Normalnya, wax ini akan berakumulasi dan kemudian mengering.. lantas bermigrasi ke arah luar sambil membawa berbagai partikel tadi. Apalagi ternyata wax mengandung banyak unsur yang mampu menghambat atau membunuh kuman dari luar yang ikut masuk ke dalam.
Nah, liang telinga dapat tersumbat (sering diistilahkan dengan blokade atau impaksi) oleh wax jika wax ini terdorong lebih ke dalam. Sekitar 6% blokade wax menjadi masalah telinga yang sering dikeluhkan. Gejalanya sendiri mulai dari telinga terasa penuh, nyeri telinga, diziness, telinga berdenging atau bising (tinitus), hingga gangguan pendengaran yang mungkin bersifat progresif.
Haruskah kita membersihkan telinga?
Pertimbangkan fakta di bawah ini…..
1. Sekali lagi, wax tidak dihasilkan oleh liang telinga sebelah dalam yang dekat dengan gendang telinga, tapi hanya oleh bagian luar saja. Maka jika seseorang mengeluh telinga tersumbat, kebanyakan karena pemakaian cotton bud, peniti, klip, ujung tisu, atau apapun… yang semuanya cuma menyebabkan terdorongnya wax lebih ke dalam. Selain itu kulit liang telinga sangat tipis dan fragil sehingga mudah trauma.
2. Wax itu sehat dalam jumlah tertentu dan melapisi kulit liang telinga yang secara temporer berfungsi sebagai penangkis partikel kecil dan air. Tidak adanya wax dapat menyebabkan kekeringan dan telinga gatal.
3. Hampir sepanjang waktu, secara otomatis telinga kita mampu membersihkan dirinya sendiri (self-cleaning), yaitu: bergeraknya kulit liang telinga secara lambat dan bermigrasi dari arah dalam ke luar, sehingga wax lama (old wax) secara konstan akan dikeluarkan.
4. Pada keadaan ideal, kita sebaiknya jangan pernah membersihkan liang telinga. Hanya memang keadaan ideal tidak akan selalu berlangsung, hingga jika memang ingin telingannya dibersihkan, gunakan saja kain yang ditambatkan pada ujung jari.. tapi jangan masukan apapun ke liang telinga.
5. Membersihkan telinga dengan benda/obyek yang dimasukkan ke dalam liang telinga bukan tidak mungkin menyebabkan komplikasi, seperti: rusaknya gendang telinga, infeksi liang telinga, ataupun infeksi telinga tengah.
Bagaimana cara menangani serumen (wax) di rumah ?
Jika anda yakin bahwa gendang telinga tidak bolong…., maka bisa dicoba beberapa cara di bawah ini:
1. Teteskan mineral oil hangat, baby oil, gliserin, ataupun tetes telinga wax yang banyak tersedia bebas di apotik, dengan maksud untuk melunakkan wax, dan biarkan keluar dengan sendirinya atau dengan cara memiringkan kepala setelah 5 menit. Cara ini cukup efektif untuk kebanyakan penderita, dan jarang menimbulkan reaksi alergi.
2. Selain bahan di atas, detergen drop, seperti hidrogen peroksida (H2O2) atau karbamid peroksida bisa pula digunakan untuk membantu mengeluarkan wax. Hanya perlu diketahui bahwa membersihkan liang telinga dengan H2O2 menyebabkan gelembung oksigen hilang dan air menjadi terperangkap di belakang wax, dan air hangat yang terperangkap ini menjadi media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.
3. Bisa pula anda siapkan alat suntikan dengan jarum yang tumpul untuk menyemprotkan air hangat ke dalam liang telinga secara perlahan, karena jika terlampau keras bisa menimbulkan kerusakan gendang telinga. Selain itu cara ini bisa juga menyebabkan anda menjadi limbung sesaat karena terangsangnya pusat keseimbangan di dalam telinga. Karena itu… hati-hatilah dengan cara ini.
Beberapa hal yang harus diperhatikan !!
1. Jika upaya mengeluarkan wax di rumah gagal
2. Jika anda menduga gendang telinga bolong (riwayat infeksi telinga, kebisingan, atau telinga sakit bila mendengar suara yang keras)
3. Jika terbukti adanya cairan keluar dari telinga
4. Jika saat membersihkan wax, timbul:
a. Nyeri telinga, demam, ataupun gangguan pendengaran yang berlanjut
b. Kepala berputar, hilang keseimbangan, atau jalan menjadi tidak ajeg
c. Rasa mual dan demam tinggi
d. Tuli mendadak
Maka segera ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
…… TIPS !!
Earwax blockage can be prevented by avoiding the use of cotton-tipped swabs or Q-tips and other objects that push the wax deeper into the ear canal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
dear dok,
saya malah lbh percaya ujung jari saya..hehehe..don't try this at home..
pertanyaan dokter di blog saya akan saya coba jawab lewat postingan berikutnya ya dok..
salut masih mau dan sempat berbagi via blog..
saya jg masi belajar dok..
salam
Dear Dokter,
waduch makasih banyak atas tulisan ini, dokter ini sangat baik hati mau membagi pengetahuan dunia kedokteran dengan orang lain. karena selama setahun ini saya sudah bolak-balik ke dokter THT gara2 saya setiap habis mandi selalu pake cutton bud;-( ..akhir saya kena tinnitus and infeksi telinga.
Regards,
E
nice info...
jadi terlalu sering memakai cotton bud juga tdak baik ya..
terima kasih....
tq dok,,,, info dr dokter membuat sy dpt pencerahan.... sy selalu bermasalah dg telinga....
terimakasih informasinya
Obat Herbal Lambung Bengkak Obat Herbal Batu Empedu Kronis Tanpa Operasi Obat Herbal Polip Hidung Paling Ampuh Obat Herbal Anemia Akut Obat Herbal Tumor Jinak Obat Herbal Cacar Air Paling Ampuh Obat Herbal Varikokel Tanpa Operasi Obat Herbal Kanker Usus Besar Obat Herbal TBC kronis Obat Herbal Keloid Ampuh
Posting Komentar